1.
Denotasi
Denotasi adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan
makna lugas untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. Makna pada
kalimat yang denotatif tidak mengalami perubahan makna.
Contoh
:
Mas
Parto membeli susu sapi.
Dokter bedah
itu sering berpartisipasi dalam sunatan masal.
Mimin termasuk anak
kedua dalam keluarganya.
Ia termasuk
orang yang berbadan kurus.
Paijo sedang
membasi kutu busuk.
2.
Konotasi
Konotasi adalah makna yang bukan sebenarnya yang umumnya bersifat
sindiran dan merupakan makna denotasi yang mengalami penambahan.
Contoh
:
Bu Marcella
sangat sedih karena terjerat hutang lintah darat (lintah darat =
rentenir).
Para petugas
gabungan merazia kupu-kupu malam tadi malam (kupu-kupu malam = wanita malam ).
Masalah sudah
begitu runyam, namun Daryo masih belum mau angkat bicara. (angkat bicara
berarti memulai bicara).
Tukimin campur tangan dalam urusan
Tukijo. (campur tangan berarti turut mencampuri perkara orang lain).
Pak Junaedi
termasuk orang yang rendah hati. (rendah hati berarti tidak sombong).
3.
Sinonim
Sinonim
adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau
pengertian yang sama atau mirip. Sinonim bisa disebut juga dengan persamaan
kata atau padanan kata.
Contoh
:
Mobil pak Tono
dibeli dengan cara kredit, karena ia lebih suka mencicil
dari pada membayar penuh. Sinonim dari kredit = mencicil.
Semoga saja bu
Sinta itu tidak berdusta, karena organisasi tidak menyukai orang yang suka berbohong.
Sinonim dari berdusta = berbohong.
Hewan
itu mati
karena tertabrak mobil. Sinonim dari mati = Meninggal.
Nama
Latin dari bunga bangkai adalah Rafflesia Arnoldi. Sinonim dari bunga
= Kembang.
4.
Homonim
Homonim adalah suatu kata yang memiliki
makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut
homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon.
Contoh
:
Hak
sepatunya patah ketika ia berjalan. (Hak di sini bermakna telapak sepatu pd
bagian tumit yg relatif tinggi).
Saya
sudah bisa menyetir
mobil. (bisa berarti dapat).
5.
Hipernim
Hipernim
adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi
kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya.
Contoh
:
Ki joko sedang mengusir
hantu di ruang depan.
Ikan itu indah sekali kalau dilihat dari dekat.
Adik setiap pagi dan malam selalu rajin menggosok gigi dengan mengunakan Odol.
Ibu
sedang membuat Kue.
6.
Homofon
Homofon
adalah suatu kata yang sama lafalnya dengan kata lain tetapi beda ejaan dan
maknanya. Homofon terdiri atas kata homo
yang berarti sama, dan foni (phone) yang berarti bunyi atau suara. Homofon
mempunyai pengertia sama bunyi, berbeda tulisan, dan berbeda makna.
Contoh
:
Ayaku mencabut
paku menggunakan tang kata tang (bermakna peralatan).
Bu Dina adalah
pembuat rok terkena di Indonesia kata Rok (bermakna pakaian).
Jus mangga itu
serasa wangi mint kata mint( bermakna daun).
Pada masa kini
harga bawang sangat mahal kata masa (bermakna waktu).
Adi Bing Slamet
menyeret Eyang Subur ke meja hijau kata meja (bermakna pengadilan).
7.
Homograf
Homograf
adalah suatu kata yang tulisannya sama dengan kata lain tetapi beda lafal dan
maknanya. Homograf terdiri dari kata homo yang berarti sama dan graf
(graph) berarti tulisan. Homograf ditandai oleh kesamaan tulisan, berbeda
bunyi, dan berbeda makna.
Contoh
:
Komandan TNI AU mengadakan apel mendadak
dilapangan (makna kata apel berarti upacara mendadak).
Para polisi serang markas teroris di daerah
jakarta barat
(makna kata serang adalah menyerbu).
Adik tidak tau mengapa kakak tiba – tiba marah (makna
kata tau berarti paham).
Pak Nanang sedang memerah susu sapi dikandang
sapi
(makna kata memerah adalah mengambil susu).
Piring itu menjadi keset setelah dicuci
kakek (makna kata keset adalah bersih).
8.
Antonim
Antonim
adalah adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim
disebut juga dengan lawan kata.
Contoh
:
Pak
joko adalah seorang suami yang sangat mencintai istri dan anak-anaknya.
Pak
Ridwan ingin memanfaatkan masa mudanya dengan baik agar tidak
menyesal ketika sudah tua nantinya.
Adiknya
tinggi
sedangkan kakaknya terlihat sedikit pendek.
Cuaca
di daerah ini kadang panas dan kadang dingin.
9.
Hiponim
Hiponim adalah
suatu kata
atau frasa
yang maknanya
tercakup dalam kata atau frasa lain yang lebih umum, yang disebut hiperonim atau hipernim. Suatu hiponim
adalah anggota kelompok dari hiperonimnya dan beberapa hiponim yang memiliki
hiperonim yang sama disebut dengan kohiponim.
Contoh
:
Setiap pagi minggu mereka melaksanakan
senam bersama.
Mobil itu milik teman dekat aku.
Comedy yang
bernama Sule itu lucu dan menarik untuk dilihat.
10. Polisemi
Polisemi
adalah satu buah kata/ ujaran yang memiliki makna lebih
dari satu.
Setiap
satu entri kata dalam kamus yang memiliki makna leksikal lebih dari
satu
adalah polisemi.
Contoh
:
Guru yang dulunya pernah
menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah Smp kroto Emas.
(kepala bermakna pemimpin).
Dengan ekor
matanya, dia melihat wanita muda nan cantik itu
(ekor di sini bermakna bagian yg di belakang sekali).
Nadzar membawa buah tangan dari kota Madura
(kata buah bermakna oleh-oleh).
Raja dari kerajaan majapahit sedang mengadakan sayembara (kata raja bermakna penguasa / pemimpin wilayah
tersebut).
Karena tawuran, bola mata seorang pelajar
terluka (kata bola bermakna anggota tubuh).
thanks you :)
BalasHapusNgene lak enak
BalasHapusSuwun y
Ngene lak enak
BalasHapusSuwun y
Thanks sangat membantu;)
BalasHapus