Senin, 14 April 2014

Denotasi, Kontasi, Sinonim, Homonim, Hipernim, Homofon, Homograf, Antonim, Hiponim, Polisemi



1.  Denotasi
Denotasi adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan makna lugas untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. Makna pada kalimat yang denotatif tidak mengalami perubahan makna.
Contoh :
*        Mas Parto membeli susu sapi.
*        Dokter bedah itu sering berpartisipasi dalam sunatan masal.  
*        Mimin termasuk anak kedua dalam keluarganya.
*        Ia termasuk orang yang berbadan kurus.
*        Paijo sedang membasi kutu busuk.
2.  Konotasi
Konotasi adalah makna yang bukan sebenarnya yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan makna denotasi yang mengalami penambahan.
Contoh :
*      Bu Marcella sangat sedih karena terjerat hutang lintah darat (lintah darat = rentenir).
*      Para petugas gabungan merazia kupu-kupu malam tadi malam (kupu-kupu malam = wanita malam ).
*      Masalah sudah begitu runyam, namun Daryo masih belum mau angkat bicara. (angkat bicara berarti memulai bicara).
*       Tukimin campur tangan dalam urusan Tukijo. (campur tangan berarti turut mencampuri perkara orang lain).
*      Pak Junaedi termasuk orang yang rendah hati. (rendah hati berarti tidak sombong).
3.  Sinonim
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinonim bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.
Contoh :
*      Mobil pak Tono dibeli dengan cara kredit, karena ia lebih suka mencicil dari pada membayar penuh.  Sinonim dari kredit = mencicil.
*      Semoga saja bu Sinta itu tidak berdusta, karena organisasi tidak menyukai orang yang suka berbohong. Sinonim dari berdusta = berbohong.
*      Hewan itu mati karena tertabrak mobil. Sinonim dari mati = Meninggal.
*      Nama Latin dari bunga bangkai adalah Rafflesia Arnoldi. Sinonim dari bunga = Kembang.
4.  Homonim
Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon.
Contoh :
*      Hak sepatunya patah ketika ia berjalan. (Hak di sini bermakna telapak sepatu pd bagian tumit yg relatif tinggi).
*      Saya sudah bisa menyetir mobil. (bisa berarti dapat).


5.  Hipernim
Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya.
Contoh :
*    Ki joko sedang mengusir hantu di ruang depan.
*    Ikan itu indah sekali kalau dilihat dari dekat.
*    Adik setiap pagi dan malam selalu rajin menggosok gigi dengan  mengunakan Odol.
*   Ibu sedang membuat Kue.
6.  Homofon
Homofon adalah suatu kata yang sama lafalnya dengan kata lain tetapi beda ejaan dan maknanya. Homofon terdiri atas kata homo yang berarti sama, dan foni (phone) yang berarti bunyi atau suara. Homofon mempunyai pengertia sama bunyi, berbeda tulisan, dan berbeda makna.
Contoh :
*    Ayaku mencabut paku menggunakan tang kata tang (bermakna peralatan).
*    Bu Dina adalah pembuat rok terkena di Indonesia kata Rok (bermakna pakaian).
*    Jus mangga itu serasa wangi mint kata mint( bermakna  daun).
*    Pada masa kini harga bawang sangat mahal kata masa (bermakna waktu).
*    Adi Bing Slamet menyeret Eyang Subur ke meja hijau kata meja (bermakna pengadilan).
7.  Homograf
Homograf adalah suatu kata yang tulisannya sama dengan kata lain tetapi beda lafal dan maknanya. Homograf terdiri dari kata homo yang berarti sama  dan graf (graph) berarti tulisan. Homograf ditandai oleh kesamaan tulisan, berbeda bunyi, dan berbeda makna.
Contoh :
*       Komandan TNI AU mengadakan apel mendadak dilapangan (makna kata apel berarti upacara mendadak).
*       Para polisi serang markas teroris di daerah jakarta barat
(makna kata serang adalah menyerbu).
*       Adik tidak tau mengapa kakak tiba – tiba marah (makna kata tau berarti paham).
*       Pak Nanang sedang memerah susu sapi dikandang sapi
(makna kata memerah adalah mengambil susu).
*       Piring itu menjadi keset setelah dicuci kakek (makna kata  keset adalah bersih).
8.  Antonim
Antonim adalah adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata.
Contoh :
*      Pak joko adalah seorang suami yang sangat mencintai istri dan anak-anaknya.
*      Pak Ridwan ingin memanfaatkan masa mudanya dengan baik agar tidak menyesal ketika sudah tua nantinya.
*      Adiknya tinggi sedangkan kakaknya terlihat sedikit pendek.
*      Cuaca di daerah ini kadang panas dan kadang dingin.
9.  Hiponim
Hiponim adalah suatu kata atau frasa yang maknanya tercakup dalam kata atau frasa lain yang lebih umum, yang disebut hiperonim atau hipernim. Suatu hiponim adalah anggota kelompok dari hiperonimnya dan beberapa hiponim yang memiliki hiperonim yang sama disebut dengan kohiponim.
Contoh :
*      Setiap pagi minggu mereka melaksanakan senam bersama.
*      Mobil itu milik teman dekat aku.
*      Comedy yang bernama Sule itu lucu dan menarik untuk dilihat.
10. Polisemi
Polisemi adalah satu buah kata/ ujaran yang memiliki makna lebih dari satu.
Setiap satu entri kata dalam kamus yang memiliki makna leksikal lebih dari
satu adalah polisemi.
Contoh :
*        Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah Smp kroto Emas. (kepala bermakna pemimpin).
*        Dengan ekor matanya, dia melihat wanita muda nan cantik itu
(ekor di sini bermakna bagian yg di belakang sekali).
*        Nadzar membawa buah tangan dari kota Madura (kata buah bermakna oleh-oleh).
*        Raja dari kerajaan majapahit sedang mengadakan sayembara (kata raja bermakna penguasa / pemimpin wilayah tersebut).
*        Karena tawuran, bola mata seorang pelajar terluka (kata bola bermakna anggota tubuh).


4 komentar: